kurikulum international school indonesia

Kurikulum merupakan bagian terpenting dalam sebuah proses pendidikan. Sebab, untuk memudahkan pendidik dalam proses penyampaian materi, bergantung pada kualitas kurikulumnya. Faktanya, terdapat international school Indonesia yang mengadopsi kurikulum internasional. Simak pembahasan berikut.

1.      Kurikulum Montessori

Kurikulum ini mengadaptasi teori perkembangan anak oleh Dr. Maria Montessori. Beliau merupakan pengajar dari Italia pada akhir abad ke-19 serta awal abad ke-20. Kemudian, metode ini diterapkan pada tingkat pendidikan pra-sekolah dan serta sekolah dasar. Bahkan, telah diaplikasikan hingga tingkat pendidikan menengah.

Kurikulum yang diterapkan di international school Indonesia ini memiliki ciri yaitu menekankan pada aktivitas pembimbingan diri pada peserta didik. Selain itu, pengamatan klinis dilakukan oleh pendidik.

Pada kurikulum ini, pendidik sering disebut dengan istilah pembimbing atau direktur. Ciri lain yakni adanya penerapan secara otodidak pada perlengkapan. Dengan tujuan untuk mengenalkan beraneka macam konsep.

Keunggulan Metode Montessori

Kelebihan pertama dari metode ini yaitu anak tidak dituntut untuk mendapatkan nilai setinggi-tingginya. Namun, lebih menekankan penyesuaian diri dan perlakuan anak terhadap lingkungan belajar.

Sebagai sebuah sistem yang menggantungkan pada buah hati, maka akan menimbulkan beberapa dampak. Pertama, dengan metode ini akan menumbuhkan sikap kritis pada anak. Kedua, mampu bekerja sama dalam sebuah tim.

Selain itu, anak menjadi memiliki sikap tegas. Hal ini karena anak diberikan kebebasan untuk memiliki aktivitas pembelajaran, meskipun masih dibatasi oleh pembimbing. Dengan demikian, mampu melatih keteraturan dan kebebasan pada anak. Tetapi, baik, lingkungan maupun guru tetap di bawah pengawasan.

Pada tiap tingkatan pendidikan, anak belajar berbagai macam hal berbeda. Tujuan pembelajaran dari Montessori menggabungkan berbagai usia dalam sebuah lingkungan. Dengan demikian, terdapat interaksi antara siswa lebih muda dengan lebih tua.

Peserta didik dengan usia lebih muda mampu belajar dengan siswa lebih tua. Sedangkan anak yang lebih tua memiliki kemampuan untuk mengajari siswa yang lebih muda dengan konsep yang telah diajarkan.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan ketika di dalam dunia kerja. Sebab, mereka memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan dunia kerja nyata di lapangan. Tentunya, ketika bekerja akan bertemu dengan orang yang berbeda usia.

Pada metode ini, juga memperhatikan saat anak menjadi lebih sensitif. Sehingga, anak mampu mendapatkan kesempatan yang lebih baik untuk belajar dibanding masa lainnya. Sebagai contoh, ketika awal belajar anak mempelajari penginderaan dan gerak yang berasal dari materi untuk mengembangkan kemampuan kognitif melalui pengalaman secara langsung.

Kemudian, pada tingkatan selanjutnya, anak mulai membatasi pikiran ke arah yang lebih abstrak. Dalam proses ini, anak mampu mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan menjadi pengalaman yang nyata.

Di dalam tiap tingkatan usia, anak dipersiapkan untuk menghadapi dunia nyata, dunia orang dewasa. Dunia ketika emosi dan pikiran mengalami perkembangan untuk memahami berbagai konsep yang lebih abstrak diantaranya kebebasan, kesetaraan, dan keadilan.

2.      Cambridge International

Kurikulum Cambridge berasal dari Inggris yang mendapatkan supervisi secara langsung dari Universitas Cambridge. Pada sistem ini, anak dilatih untuk memiliki daya analitis dan kritis. Selain itu, ditambah pula dengan penekanan pada kemampuan public speaking. Sehingga, anak terbiasa untuk berbicara di depan publik.

Terdapat empat fokus utama pada kurikulum ini. Dua diantaranya yaitu pembelajaran bahasa Inggris untuk anak dan cara pandang internasional. Selain itu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melanjutkan ke universitas terbaik dan menggunakan cara pengajaran dengan sistem modern dan mutakhir.

Faktanya, kurikulum ini dirancang untuk dunia pendidikan baik bagi peserta didik dan pendidik. Tujuan dari sistem ini yaitu untuk menyiapkan generasi yang mampu bersaing secara global. Kurikulum Cambridge diciptakan oleh organisasi non profit yang berasal dari Universitas Cambridge di Inggris. Bahkan, terdapat seribu sekolah yang ada di 160 negara telah mengadaptasi kurikulum ini, termasuk Indonesia.

Indonesia sendiri baru memulai mengadaptasi kurikulum ini beberapa tahun silam. Pada tahun 2018 sempat berganti nama sebagai upaya penegasan bahwa kurikulum Cambridge tidak hanya soal ujian saja. Tetapi, merupakan sebuah sistem pendidikan.

Kurikulum ini juga memiliki tujuan yang benar-benar luas. Pada sistem ini, lebih menekankan proses dibanding minat dan hasil. Selain itu perangkat pendidikan yang digunakan ditekankan pada pengembangan bakat dan minat siswa. Sehingga, terdapat pendalaman bidang lebih mendalam.

Keunggulan Kurikulum Cambridge

Selain peserta didik mampu bersaing secara global, kurikulum ini memiliki sejumlah keunggulan di antaranya:

  1. Siswa mampu berbahasa Inggris dengan fasih.
  2. Siswa memiliki cara pandang internasional dan lebih luas.
  3. Siswa mendapat sistem pendidikan modern dan terkini.
  4. Memiliki kesempatan untuk berkuliah di kampus terbaik dunia.

Selain keunggulan diatas, dengan pengelompokkan usia, mampu memberikan keuntungan baik bagi peserta didik maupun pendidik. Untuk guru, mendapatkan pelatihan yang sesuai. Dengan demikian, pelatihan tersebut lebih tepat sasaran. Sehingga, akan lebih menyenangkan tidak terpaku pada teori saja.

 

3.      International Baccalaureate (IB)

International Baccalaureate merupakan salah satu kurikulum international school Indonesia yang diadaptasi dari Jenewa, Swiss pada tahun 1960. Kurikulum ini dibuat oleh yayasan internasional di Jenewa, Swiss, dan terdapat empat level pendidikan formal:

  1. IB Primary Years Programme (PYP) bagi usia 3 hingga 12 tahun
  2. IB Middle Years Programme (MYP) bagi usia 11 hingga 14 tahun
  3. IB Diploma Programme (DP) bagi usia 15 hingga 18 tahun
  4. IB Career-Related Programme (CP) bagi usia 15 hingga 18 tahun

Program IB bahkan telah diadaptasi oleh sejumlah negara di dunia. Prosentase untuk daratan Amerika di angka 60%. Sementara itu, 17% tersebar di Asia Pasifik, serta sisanya ada di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Sejak tahun 2017, IB telah diadaptasi sekolah di seluruh dunia hingga diatas 4.500. Sementara itu, di Indonesia 52 sekolah yang ada di 11 provinsi telah mengadaptasi kurikulum ini. Faktanya, hanya sekolah dengan sertifikasi IB secara legal dari yayasan IB yang boleh mengaplikasikan kurikulum ini. Bahkan, sertifikat IB untuk program diploma telah diakui di 2.192 universitas yang ada di dunia dalam penerimaan mahasiswa baru.

Dalam menerapkan sistem IB, sekolah wajib untuk mendapatkan izin secara resmi dari organisasi IB. Istilah IB sendiri bisa merujuk pada keempat level pendidikan, para alumni, diploma dan sertifikat maupun organisasi dari perancang program sistem IB.

Meskipun kantor pusat ada di Jenewa, Swiss, namun kantor pusat berada untuk Evaluasi berada di Cardiff, Wales. Sementara itu, pada tahun 2011, pusat kurikulum pindah ke Den Haag, Belanda. Untuk organisasi IB terbagi menjadi tiga area regional, yakni IB Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

IBAEM berpusat di Den Haag Belanda, sementara itu IB Amerika atau IBA berada di Bethesda, Maryland, US. Sementara itu, untuk IBAP ada di Singapura. Pada masing-masing regional, terdapat asosiasi buatan IB yang membawahi.

Asosiasi ini bertanggung jawab dalam memberikan fasilitas untuk guru, sekolah maupun peserta didik. Selain itu, memberikan arahan program IB hingga dialog serta pelatihan bagi pendidik IB. Jumlah asosiasi yang tersebar di kawasan regional berjumlah 56 yang terdiri dari:

  1. 15 di IB Afrika, Eropa, dan Timur Tengah (IBAEM);
  2. 36 di IB Amerika (IBA); dan
  3. 5 di IB Asia Pasifik (IBAP).

IB fund juga telah didirikan di tahun 2003 berlokasi di Amerika Serikat dengan tujuan menggalang dana non-operasional. Visi dari organisasi ini dalam kurun waktu lima tahun, yaitu menjadikan IB menjadi pemimpin di dunia internasional. IB juga menjalin kerja sama dengan pemerintah maupun organisasi non-pemerintah yang ada di dunia.

Keunggulan IB                        

Sistem ini mengajarkan anak untuk memiliki kecerdasan baik dan cara berpikir kreatif. Selain itu, peserta didik diberikan bekal untuk mampu beradaptasi dengan baik dan menjadi kaum intelektual.

Pada metode ini, kecerdasan emosional dan kreativitas buah hati juga dilatih. Dengan demikian, menumbuhkan empati dan rasa solidaritas, sehingga menjadi manusia yang tidak hanya terampil, tetapi juga peduli dengan lingkungan sekitar.

 

Baca Juga: IB schools in Jakarta are committed to providing students with hands-on learning opportunities.

 

4.      International Primary Curriculum (IPC)

International school Indonesia selanjutnya yaitu IPC. Kurikulum ini telah diterapkan di sejumlah sekolah dengan standar internasional di Indonesia. Sistem pendidikan ini menerapkan student centered. Dengan demikian, buah hati mampu memiliki pembentukan pribadi dan karakter yang baik, tidak hanya menekankan pada hal akademis dan hafalan.

Keunggulan IPC

Kelebihan utama kurikulum ini terpusat pada peserta didik. Dengan demikian, output yang didapatkan yaitu kepribadian dan karakter peserta didik unggulan. Sehingga, setelah adanya pembelajaran mampu untuk bersaing di era globalisasi.

5.      Singaporean Primary School Curriculum (SPC)

Dari namanya, jelas bahwa kurikulum ini dibawa dari Singapura. Tingkat pendidikan yang mengadaptasi SPC terdiri dari pendidikan usia dini, tingkat pendidikan dasar, dan menengah. Pada tingkat pendidikan usia dini memiliki tujuan memberikan pondasi peserta didik untuk membantu mereka mendapatkan keterampilan, pengetahuan, serta enam watak di bidang pembelajaran baik dalam bidang teknologi maupun bahasa Mandarin.

Pada tingkat sekolah dasar, memiliki fokus dengan tiga domain proses belajar. Domain tersebut diantaranya keterampilan pengetahuan dan hidup. Selain itu, terdapat pembelajaran dengan basis mata pelajaran. Hal ini untuk memastikan peserta didik mendapatkan pengetahuan serta nilai sebagai bekal menghadapi tantangan di abad ke-21.

Pada tingkat menengah, peserta didik berusia dari 13 hingga 16 tahun. Program dari sekolah menengah dibangun dengan dasar di tahun awal dari sekolah dasar. Dengan demikian, peserta didik mampu memilih keinginan dan minat masing-masing terhadap mata pelajaran.

Keunggulan SPC

Kelebihan dari kurikulum ini yaitu menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing dengan baik di dunia internasional. Kurikulum ini menekankan pada potensi yang dimiliki setiap anak. Sehingga, anak mampu untuk mengekspresikan diri sesuai bakat dan minat masing-masing. Dengan demikian, mereka mampu mencapai cita-cita yang diinginkan.

Keunggulan lain dari international school Indonesia ini yaitu memberikan bekal anak dengan pengetahuan akademis dan keterampilan sosial. Sehingga, proses pembelajaran menjadi bermakna dan menarik. Sebab, dapat dikaitkan secara langsung dengan dunia nyata.

Pada metode ini, siswa juga dapat mengetahui bagaimana cara efektif untuk berkomunikasi dan bekerja dalam sebuah tim. Peserta didik juga dibiasakan dengan adanya pengalaman. Program ini mendorong interaksi besar dalam membuat siswa menciptakan persahabatan kuat seumur hidup.

Itulah lima kurikulum international school Indonesia yang Anda wajib ketahui. Salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum internasional yaitu Jakarta Multicultural School atau disingkat dengan JMS.

Share This Post!

Bergabunglah dengan Pengalaman Kami!

Menjadi bagian dari JMS bukan hanya untuk program belajar yang menyenangkan,
tetapi juga untuk mengembangkan masa depan mereka.

Thank you for your message. It has been sent.
There was an error trying to send your message. Please try again later.