Penyintas Covid-19 masih banyak yang sedang berjuang. Meski telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, masalah kesehatan dalam jangka panjang cukup meresahkan. Setelah sembuh dari Covid-19, perawatan tubuh agar kesehatan tetap terjaga pun perlu diperhatikan oleh setiap orang yang mengalaminya. Hal ini dilakukan agar pemulihan kondisi tubuh bisa lebih cepat, dan berjalan secara maksimal.

WHO melaporkan tentang Efek Jangka Panjang pada Covid-19. Dikeluarkan pada 9 September 2020, WHO menyebutkan bahwa infeksi virus Covid-19 (Sars-CoV-2) umumnya bisa memicu banyak penyakit yang kemungkinan punya efek jangka panjang untuk mereka yang sudah dinyatakan sembuh.

Sekolah Jakarta Multicultural School (JMS) sebagai salah satu Sekolah Internasional Terbaik di Jakarta pada hari Jumat, 10 September lalu melakukan siaran langsung melalui fitur Instagram Live, berkolaborasi dengan Rumah Sakit Mayapada yang dibawakan oleh Sarita Dessyana, selaku Koordinator Event dari JMS dengan dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Mayapada Hospital dr. Prasna Paramita.

Selama kurang lebih satu jam, membahas tentang Post Covid Recovery, dimana Rumah Sakit Mayapada dalam upaya memberikan pelayanan terbaik menjadi yang pertama di Indonesia menyediakan layanan Kesehatan Post Covid Recovery & Rehabilitation Center (PCRR Center) bagi pasien yang pernah terkena Covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh.

Berdasarkan penelitian dan fakta yang ditemukan, setelah pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19, akan timbul masalah kesehatan lain baik jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini dikatakan juga oleh dr. Prasna Paramita, Spesialis Penyakit Dalam dari Mayapada Hospital yang mengatakan bahwa ada organ tubuh yang mengalami peradangan dalam jangka waktu yang berbeda-beda bahkan hingga 9 bulan.

“Organ yang biasanya masih tersisa gejalanya adalah Paru. Karena terkena Pneumonia, jadi parunya masih ada infeksi walaupun sudah dinyatakan negative.”

The Pharmacy Times, menyebutkan 87,4 persen orang yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, mengeluhkan setidaknya ada satu gejala yang timbul. Misalnya seperti mudah lelah, dan juga mengalami sesak nafas. Sementara untuk pemeriksaan rawat jalan, 12,6 persen para penyintas Covid-19 pada akhirnya bebas dari gejala. Ada sekitar 44,1 persen penyintas Covid-19 yang mengalami penurunan kualitas hidup. 27,3 persen merasa nyeri dan 21,7 persen merasakan nyeri pada bagian dada.

Pada sebuah penelitian, pasien yang selama terkena Covid-19 mengalami gejala ringan umumnya akan terus mengalami keluhan pada saat pemulihan. Contohnya seperti mudah untuk merasa lelah dan mengalami gangguan pencernaan.

dr. Pramita juga menjelaskan ada beberapa hal yang dapat membantu proses pemulihan dari Long Covid yang mungkin dapat dilakukan dirumah. “Latihan pernafasan dengan senam kecil atau jalan kaki itu membantu sekali. Dan lakukan sesuatu dengan santai. Jangan buru-buru dan imbangi juga dengan pola makan yang bergizi. Kalau bisa, latih otak dengan cara bermain teka teki, rutin dalam berolahraga, dan menjaga kualitas tidur agar selalu cukup.”

Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan membantu mengatasi penyebaran virus Covid-19 adalah dengan membatasi interaksi dengan orang lain sebisa mungkin dan mengambil Tindakan pencegahan yang dilakukan seperti mematuhi protocol Kesehatan yang dihimbau oleh pemerintah.

Share This Post!

Bergabunglah dengan Pengalaman Kami!

Menjadi bagian dari JMS bukan hanya untuk program belajar yang menyenangkan,
tetapi juga untuk mengembangkan masa depan mereka.

Thank you for your message. It has been sent.
There was an error trying to send your message. Please try again later.