Tips Tetap Bersemangat Kembali ke Sekolah!

Biasanya, students akan merasakan berbagai emosi ketika kembali ke sekolah setelah libur lama. Seperti perasaan sangat bersemangat, perasaan khawatir, takut dan cemas adalah hal yang biasa dirasakan. Tidak memikirkan apapun mengenai sekolah hingga waktu masuk tiba adalah salah satu cara menikmati minggu terakhir liburan. Namun, bagi sebagian orang, hal ini dapat membuat kembali ke sekolah menjadi lebih sulit. Untuk mempermudah students dan parents, kami telah mengidentifikasi 5 cara yang bisa membantu awal kembali ke sekolah menjadi lebih mudah. 

1.Buat rutinitas kembali ke sekolah

Parents dapat melihat apa hal yang bisa mendukung anak, selama masa transisi ini. Coba untuk menyertakan hal yang dapat langsung dipraktekkan, seperti: 

  • Apa hal yang perlu dilakukan setiap hari untuk sekolah seperti bangun pagi, sarapan, berpakaian. 
  • Bantuan apa yang dibutuhkan anak terhadap para parents untuk bersiap? 
  • Apa yang bisa mereka lakukan sendiri? (lakukan hal ini bersama-sama) 

Jangan lupakan kebiasaan sehat seputar jam tidur. Memiliki waktu tidur dan bangun yang konsisten juga membantu. National Sleep Foundation menyarankan mulai dua minggu sebelum hari pertama sekolah untuk mengatur kebiasaan tidur secara rutin. 

2. Bicara tentang kembali ke sekolah

Sebagian besar students akan menghadapi beberapa tingkat stress atau kecemasan tentang sekolah. Mereka memiliki pemikiran sendiri mengenai sekolah, jadi cari  tahu apa yang membuat mereka khawatir dengan bertanya langsung. 

Berdasarkan usia anak, parents juga dapat mengikuti beberapa tips ini: 

  • Early years – tulis cerita social tentang pergi ke penitipan anak atau sekolah dan rutinitas yang akan datang. 
  • Primary years – ajak teman sebaya atau yang lebih tua bertemu dan pergi bersama ke sekolah, atau jika tidak mereka bisa bertemu di gerbang sekolah. 
  • Secondary years – membangun rutinitas yang sehat di dalam keluarga. Saling mendukung seputar penggunaan teknologi, jam tidur, dan juga tugas sekolah. 

3. Rasa memiliki terhadap sekolah 

Rasa memiliki di sekolah dapat mempengaruhi keberhasilan akademik dan kesejahteraan students. Parents dapat membantu untuk memberikan afirmasi yang positif ketika membicarakan hal tersebut. 

Pekerjaan rumah dan pekerjaan sekolah adalah pemicu stress terbesar pada anak. Ketika parents lebih terlibat dalam pekerjaan sekolah anak, mereka akan lebih termotivasi karena merasa ditemani. 

4. Waspadai tanda-tanda stress pada anak 

Anak yang ingin melarikan diri dari kelas, tampak gelisah dan menangis, terlihat seperti menghindari aktivitas bernegosiasi untuk mengambil sebuah keputusan, mulai tidak mau pergi ke sekolah. 

Ketika ada tanda-tanda tersebut selama lebih dari tengah semester, parents bisa berkoordinasi dengan wali kelas mengenai apa yang terjadi. Mungkin ada sesuatu yang terjadi dari kegugupan sekolah biasa. 

Sekolah Jakarta Multicultural School (JMS) sebagai salah satu international school Jakarta, adalah Bully Free School. Yang mana setiap students berhak untuk memiliki kesempatan belajar yang nyaman dan aman. Seluruh warga sekolah berkomitmen memegang teguh prinsip, nilai, dan aturan untuk tidak saling melindungi satu sama lain. 

5. Medorong pertanyaan 

Beritahu anak bahwa tidak ada yang dilarang untuk dibicarakan. Atur waktu untuk mengobrol selama masa sekolah. 

Dorong pertanyaan yang mungkin dimiliki anak tentang apa yang ada di semester depan? Atau apa yang berbeda dari sebelumnya? 

 

Share This Post!

Bergabunglah dengan Pengalaman Kami!

Menjadi bagian dari JMS bukan hanya untuk program belajar yang menyenangkan,
tetapi juga untuk mengembangkan masa depan mereka.

Thank you for your message. It has been sent.
There was an error trying to send your message. Please try again later.