Menentukan sekolah internasional

Pilihan pendidikan yang semakin beragam, saat menentukan sekolah internasional untuk anak orang tua harus ekstra cermat salah satunya dalam memilih sekolah.

Sekolah internasional memang memiliki banyak keunggulan bagi pelajar. Selain cara berpikir kritis dan mengembangkan kreativitas. Untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan di universitas ternama dunia juga lebih mudah karena sudah terbiasa menggunakan kurikulum internasional.

Situs resmi International Baccalaureate Organization menjelaskan, sebelum resmi berdiri pada tahun 1968 di Geneva-Swiss, sejak tahun 1962, International Schools Association (ISA) mengadakan konferensi untuk membahas sistem pendidikan yang lebih baik lagi, maka jadilah IB. Seiring berjalannya waktu, kurikulum IB semakin banyak digunakan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Kurikulum internasional IB memiliki tujuan untuk mendorong para peserta didik berwawasan global, kreatif, mengembangkan kemampuan emosi, intelektual dan sosial, berkontribusi positif terhadap lingkungan dan berbudaya.

Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan ketika menentukan Sekolah internasional untuk anak adalah:

1. Pertimbangkan kemampuan bahasa Inggris

 

Kurikulum internasional seperti IB mencakup pembuatan banyak tulisan atau esai dalam bahasa Inggris. Dalam IB Diploma, ada berbagai hal kecil yang harus dilakukan siswa dan harus ditulis dalam bahasa Inggris. Bagi siswa yang dalam kesehariannya percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris, mereka seharusnya tidak bermasalah dalam memilih IB. Namun, jika mereka masih dalam tahap belajar dan mungkin tingkatnya tidak terlalu bagus, maka hal ini menjadi pergumulan sendiri

2. Pertimbangkan sekolah pilihan anak

 

Orang tua dapat pula menilai dari pilihan universitas yang umumnya dituju oleh para siswa dari sekolah tersebut, karena itu akan memberi tahu para orang tua mengenai kualitas pendidikan sekolah ib terbaik di jakarta yang akan diterima anaknya.

Orang tua dapat membantu anak dalam mempersiapkan diri sejak dini. Usia yang tepat untuk mengikuti kurikulum internasional adalah umur 12 hingga 13 untuk IB atau IGCSE. Untuk A Level dan IB Diploma, biasanya siswa masuk sekitar usia 15 sampai 16 tahun.

3. Pertimbangkan gaya belajar anak

 

Gaya belajar yang dimaksud adalah bagaimana students dapat menyesuaikan diri dengan program pembelajaran tiap kurikulum internasional. Contohnya, di kurikulum IB, siswa harus mengambil enam mata pelajaran dan tiga ko-komponen.  Sedangkan, jika siswa mengikuti kurikulum IGCSE, mereka hanya memilih lima sampai enam mata pelajaran.

Untuk A Level, students hanya memilih tiga mata pelajaran. Misalnya, jika anak menyukai ilmu pengetahuan, maka mereka bisa memilih dua mata pelajaran sains plus satu matematika. Keuntungan lain dari program ini adalah siswa dapat diterima dengan sangat baik di seluruh dunia, terutama di Inggris yaitu negara asal ujian A Level. Jadi, dapat disimpulkan gaya belajar kurikulum IGCSE dan A Level lebih mendalam dan fokus. Sedangkan IB merupakan pembelajaran yang lebih luas.

 

Share This Post!

Bergabunglah dengan Pengalaman Kami!

Menjadi bagian dari JMS bukan hanya untuk program belajar yang menyenangkan,
tetapi juga untuk mengembangkan masa depan mereka.

Thank you for your message. It has been sent.
There was an error trying to send your message. Please try again later.