Dalam era globalisasi dan digitalisasi sekarang ini, pola asuh orang tua terhadap anaknya mengalami perubahan yang signifikan. Dari pola asuh yang sebelumnya hanya menerapkan nilai-nilai tradisional, berubah ke pola asuh yang cenderung lebih terbuka dan komunikatif. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan pola asuh ini salah satunya adalah perkembangan teknologi.
Perubahan gaya pola asuh zaman sekarang juga dirasakan oleh Tasya kamila seorang artis yang juga seorang ibu yang dikenal kerap berbagi mengenai kiat-kiat parenting. Tasya mengungkapkan bagaimana pola asuhnya yang berbeda dengan sang orangtua. Hal tersebut dikemukakan oleh Tasya dalam seminar parenting yang diselenggarakan oleh Jakarta multicultural school (JMS) pada sabtu, 12 oktober 2024, dengan tema mengembangkan potensi anak untuk menjadi pembelajar yang bahagia.
“Gaya parenting orang tua aku di tahun 90an pastinya berbeda dengan gaya parenting orang tua masa kini, zamannya pun sudah berbeda.”
Tasya mengungkapan lebih memilih mengajari anaknya kemampuan sensorik sejak dini agar dapat mengembangkan kemampuan sensorik sang anak. Pada awal mulanya orang tuanya heran dengan Tasya, mengapa ia membiarkan anak-anaknya bermain kotor-kotoran. Namun perlahan Tasya menjelaskan kepada orangtuanya tentang perbedaan parenting pada zaman ia kecil dengan zaman sekarang yang serba digital.
“Mama aku pernah bilang ‘Ini kenapa sih kotor-kotoran?’”. Nah dari situ aku mulai menjelaskan ke mama aku, perbedaan parenting zaman kita dulu yang sudah terbiasa bermain ditanah dan di rumput dengan aktivitas yang berbeda-beda. Namun sekarang hal itu sudah tidak ada, apalagi kalau misalnya kita tinggal di apartemen. Oleh karena itu, aku akhirnya memutuskan untuk menyekolah anak dari dini agar ia bisa bermain untuk mengembangkan kemampuan sensorik bersama gurunya.”
Bagi Tasya, yang terpenting bagaimana anaknya ini memiliki emosional dan jiwa yang sehat dan kemampuan adaptasi untuk menghadapi masa depan. Ia juga mengungkapkan, meskipun gaya pola asuh yang berbeda Tasya menekankan bahwa valuenya masih tetap sama dengan apa yang orang tuanya terapkan. Ia berharap anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan terbaik.
Selain mengungkapkan beda pola asuh dirinya dengan orangtua, Tasya Kamila juga membeberkan beberapa kiat agar anak tidak kaget dengan rutinitas sekolah sebelum memasuki hari pertama sekolah. Tasya menerapkan beberapa kebiasaan sebelum memasuki masa sekolah seperti mulai dibangunnya rutinitas bangun pagi hari, membiasakan makan sendiri, dan membiasakan setiap malam untuk mengerjakan latihan pengerjaan PR. Sehingga, rutinitas terbangun dan ini akan menjadi kebiasaan dan anak akan mengerjakan ini tanpa beban dan mudah beradaptasi.
Di akhir seminar parenting tersebut, Tasya juga menekankan bahwa setiap anak itu unik sehingga kita tidak bisa membandingkan anak kita dengan orang lain, bahkan dengan saudaranya sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua kita perlu mengarahkan minat dan bakat sesuai usianya.
Bergabunglah dengan Pengalaman Kami!
Menjadi bagian dari JMS bukan hanya untuk program belajar yang menyenangkan,
tetapi juga untuk mengembangkan masa depan mereka.
Berbagai Fasilitas Menarik di Sekolah Internasional di Indonesia says:
Inilah Berbagai Kurikulum International School di Indonesia says:
Rekomendasi Pekerjaan Freelancer untuk Mahasiswa - Rakamin Academy says:
Tips Memilih Sekolah Internasional Terbaik di Indonesia says:
Keunggulan Jakarta Multicultural School Sebagai Private School Terbaik di Indonesia says:
Anak Malas Belajar? Berikut Faktor Penyebab yang Harus Orangtua Ketahui - Seserina says:
Mengapa Sekolah Menengah Atas Internasional di Jakarta Menjadi Pilihan Terbaik untuk Masa Depan? - Hellodkids.info says:
Pahami Kurikulum Pada JMS Best International High School Jakarta says:
Alasan JMS Sebagai Best International High School di Jakarta says:
Inilah Fasilitas JMS International High School Terbaik Jakarta says: