menganali cara belajar anak

Perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan dalam kehidupan, termasuk cara anak-anak belajar. Vera Itabiliana, seorang Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan, Universitas Indonesia, menyampaikan mengenai tantangan yang dihadapi orang tua dalam mengenali cara belajar anak. Saat ini orang tua kerap kesulitan untuk memahami cara belajar yang tepat bagi anak. Penggunaan perangkat digital yang mengunggah konten visual, seperti melalui ponsel pintar, membuat orang tua sering mengira bahwa anak sekarang cara belajarnya hanya melalui media visual. Dengan semakin banyaknya konten visual, orang tua sering kali terjebak dalam asumsi bahwa anak hanya belajar melalui media visual.

 

Pengaruh Teknologi dalam Pembelajaran Anak

Pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru. Namun, banyak orang tua yang kesulitan dalam memahami bagaimana anak mereka belajar secara efektif. Perkembangan teknologi, khususnya ponsel pintar dan tablet, telah mengubah cara anak-anak belajar. Mayoritas konten yang dikonsumsi oleh anak adalah visual, yang membuat orang tua mengira bahwa semua anak belajar secara visual saja. Padahal, tidak semua anak memiliki pilihan cara belajar yang sama.

Setiap anak memiliki dengan cara belajar yang berbeda-beda, yang biasanya dikategorikan ke dalam tiga jenis utama: visual, auditori, dan kinestetik. Ada anak yang lebih cepat memahami pelajaran dengan melihat gambar atau video (visual), ada juga yang lebih suka mendengar penjelasan (auditori), sementara sebagian lagi lebih aktif belajar dengan cara melakukan aktivitas fisik (kinestetik). Akibatnya, orang tua perlu melakukan eksplorasi lebih dalam tentang bagaimana anak mereka menyerap informasi.

mengenali cari belajar anak

 

Eksplorasi Dengan Cara Belajar Anak

Vera Itabiliana menekankan pentingnya mengajak anak terlibat dalam berbagai kegiatan untuk menemukan cara belajar yang paling sesuai. Dengan mengamati respon anak terhadap aktivitas seperti bermain, membaca, atau berdiskusi, orang tua bisa mengetahui lebih dalam tentang gaya belajar mereka. Misalnya, jika anak terlihat antusias saat bermain peran atau membangun sesuatu, mungkin mereka lebih cenderung ke dengan cara belajar kinestetik.

 

Tantangan dalam Mengamati Perilaku Anak

Selain mengenali dengan cara belajar, orang tua juga harus memahami perilaku anak dalam berbagai situasi, termasuk saat anak marah atau menghadapi tekanan yang menimbulkan kekecawaan. Anak-anak memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan emosi. Ada yang lebih tenang dan menahan diri, sementara yang lain mungkin lebih vokal atau bahkan asertif (tegas mengungkapkan pendapatnya). Menurut, Vera Itabiliana, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan memahami bahwa setiap reaksi anak adalah bagian dari cara mereka belajar mengelola emosi.

Dengan mengamati bagaimana anak bereaksi dalam berbagai situasi, orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat.

 

 

Mengintegrasikan Pembelajaran dalam Aktivitas Sehari-hari

Melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang menyenangkan juga dapat membantu mereka belajar secara lebih efektif. Aktivitas seperti memasak bersama, bermain teka-teki, atau mengerjakan proyek kreatif dapat menjadi sarana bagi anak untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka, sambil tetap belajar dengan cara yang mereka sukai. Dalam proses ini, orang tua tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga mitra dalam pembelajaran anak.

Dengan memadukan pendekatan yang melibatkan observasi, diskusi, dan eksplorasi kegiatan, orang tua dapat lebih mengenali cara belajar anak. Hal ini akan mempermudah orang tua dalam memberikan dukungan yang optimal untuk perkembangan akademik maupun emosional anak.

 

Kesimpulan

Kemajuan teknologi memang dapat memberikan kemudahan-kemudahan untuk membantu cara belajar anak. Namun, juga dapat memberikan tantangan bagi para orang tua dalam memahami cara belajar anak.  Kerja Vera Itabiliana selama ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan teknologi ada, peluang untuk mendukung anak dalam belajar masih sangat besar jika orang tua mau melibatkan diri secara aktif dalam proses tersebut.

 

 

 

 

Share This Post!

Bergabunglah dengan Pengalaman Kami!

Menjadi bagian dari JMS bukan hanya untuk program belajar yang menyenangkan,
tetapi juga untuk mengembangkan masa depan mereka.

Thank you for your message. It has been sent.
There was an error trying to send your message. Please try again later.